Monday, July 29, 2019

PERUBAHAN MATERI (KIMIA DASAR)

PERUBAHAN MATERI

A. Tujuan 
1.    Mengidentifikasi sifat fisika dan sifat kimia zat masing-masing dengan contoh
2.    Menjelaskan perubahan fisika dan perubahan kimia masing-masing dengan contoh
3.    Mengetahui gejala-gejala yang dapat dipakai untuk mengetahui adanya reaksi kimia
4. Menjelaskan kenapa adanya gelembung gas, endapan, perubahan warna atau perubahan suhu merupakan tanda terjadinya reaksi kimia

5. Selalu mengingat dan mengaplikasikan ciri-ciri reaksi tersebut dalam mempelajarikimia selanjutnya.
B.  Dasar Teori

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa, volume dan menempati ruang sesuai dengan ukurannya. Materi yang mengandung suatu jenis unsur atau senyawa disebut zat (substance) dan lebih dari satu disebut campuran (mixture). Setiap zat mempunyai sifat tertentu yang dapat digunakan untuk membedakan satu zat dengan zat lain. Ada sifat yang dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna, wujud, kekerasan, rasa, bentuk, bau, kelarutan, korosif, dan terbakar. Yang tak dapat diamati, contohnya kerapatan, rumus senyawa, struktur, dsb. Oleh sebab itu sifat zat dapat terbagi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia. (tim kimia dasar, 2014 : 19)
Sifat fisika adlaah sifat yang dapat dideteksi (diamati) tanpa harus berinteraksi (bersentuhan) dengan zat lain, contohnya wujud (cair, padat, dan gas), warna, bau, rasa, dan tekstur. Sifat kimia adalah sifat zat yang dapat diketahui bila bersentuhan (berinteraksi) dengan zat lain sehingga menghasilkan zat baru yang tidak sebelumnya.
Disamping mempunyai sifat, suatu zat juga mengalami perubahan baik akibat perlakuan manusia maupun terjadi secara alami. Perubahan itu juga dibagi dua yaitu perubahan fisik dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah peristiwa yang tidak menimbulkan perubahan komposisi dan sifat zat, tidak menghasilkan zat baru, contohnya perubahan wujud, bentuk, dan tempat.
Perubahan kimia adalah peristiwa yang menghasilkan satu zat baru atau lebih dan peristiwa itu disebut reaksi kimia. Reaksi kimia dapat diketahui dari gejala yang timbul akibat terbentuknya zat baru tersebut, yaitu bila sifat zat baru itu berbeda sifatnya dari pereaksi. Gejala itu yang dapat diamati oleh panca indera kimta. (tim kimia dasar ,2014 : 19-20)
Jika salah satu lebih sifat fisika yang mengalamu perubahan, maka perubahan tersebut adalah perubahan fisika. Pada perubahan fisika tidak terjadi perubahan komposisi zat dan sifat kimianya atau dapat dikatakan perubahan fisika merupakan perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud, atau ukuran.
Perubahan fisika dapat diartikan sebagai suatu materi perubahan namun identitasnya tetap. Contoh : perubahan fisika.

Perubahan wujud
Materi yang mengalami perubahan wujud baik dari wujud padat daric air balik ke padat, gas ke padat, gas ke cair. Contoh es batu yang mencair menjadi air.
Materi yang mengalami perubahan pada bentuknya
Contoh : Gandum yang digiling menjadi tepung terigu.
               Benang diubah menjadi kain
               Kayu dibakar menjadi abu
Perubahan rasa menurut alat indera
Contoh : Perubahan suhu
               Perubahan rasa
Berikut ini tanda-tanda terjadinya reaksi kimia atau perubahan kimia.
1.     Pembentukan gas
Contoh : supradin
2.     Pembentukan endapan
Contoh : reaksi antara timbal (II) nitrat / Pb(NO3)2 dengan larutan ionida/ Ki akan terbentuk endapan yang berwarna kuning.
3.     Perubahan warna
Contoh : reaksi kimia yang terjadi antara larutan kalium/kromat (K2CrO4) dengan asam klorida (HCl) yang mengalami perubahan warna dari kunign ke jingga.
4.     Perubahan suhu
Contoh : pada pelarutan baru kapur (Bird, 1987 :1)

Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan dalam bentuk wujud atau ukuran, tapi tidak menjadi zat baru.
Contoh :
1.     Perubahan wujud
·      Air menguap menjadi uap air
·      Es batu mencair menjadi air
·      Kapur barus menyublim menjadi gas
2.     Perubahan rasa
·      Perubahan rasa
·      Perubahan suhu
3.     Perubahan bentuk
·      Benang menjadi kain
·      Pohon menjadi kayu
·      Gandum menjadi terigu
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan dari suatu zat yang menyebabkan terbentuknya zat baru. Contoh :
·      Proses fotosintesis tumbuhan
·      Bom meledak
·      Membuat masakan yang enak
·      Bensin berubah menjadi asap (syukri, 1999 : 11)
Materi dapat berupa zat murni (tunggal) dan campuran. Misalnya air murni merupakan zat tunggal yang terdiri dari unsur nitrogen dan oksigen sedangkan air laut terdiri dari air dan beberapa zat lain yang terlarut dan tercampur didalmnya. Materi seperti air murni yaitu benda yang terdiri dari sejenis materi yang disebut zat tunggal dan zat murni atau zat yang bersifat homogeny. Zat tunggal ini dibedakan atas unsur dan senyawa sedangkan materi seperti air laut yaitu benda yang terdiri dari berbagai jenis materi disebut campuran, dibedakan atas larutan suspense dan koloid.
1.     Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain, misalnya oksigen, nitrogen, besi, aluminium, emas, belerang, dll.
Unsur dibedakan menjadi :
a.     Logam yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
·      Berupa zat padat pada temperature kamar (25oC)
·      Penghantar panas dan listrik
·      Mengkilap jika digosok
·      Dapat ditempa dan direnggangkan.
b.     Non logam mempunyai sifat sebagai berikut :
·      Ada yang berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar.
·      Tidak dapat mengantar panas dan listrik kecuali karbon.
·      Tidak mengkilap jika digosok.
2.     Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi dua zat atau lebih yang berbeda dari sifat penyusunnya.
Senyawa dibedakan menjadi dua macam :
a.     Senyawa anorganik, semua unsur kecuali karbon.
b.     Senyawa organic, dibentuk oleh karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. (Yusuf, 1999 : 4-6)
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
tabung reaksi (20 buah)
gelas ukur 5ml (1 buah)
rak tabung reaksi (1 buah)
gelas kimia (1 buah)
pembakar spritus (1 buah)
pipet tetes (10 buah)
penjepit (1 buah)
batang pengaduk (1 buah)
sendok porselen (1 buah)

BAHAN
lilin kecil (1 buah)
gula pasir (1 sendok)
pita magnesium (5cm)
larutan asam klorida, HCl 1M
larutan kalium iodida, KI 0,1M
larutan timbal (II) nitrat, Pb(NO3)2 0,1M
larutan kalium kromat, K2CrO4 0,1M
larutan NaOH 1M
larutan amonium klorida, NH4Cl 1M
butiran batu pualam

D. CARA KERJA
Percobaan 1

1.     Gelas kimia berisi air setengah
2.     Memanaskan gelas yang pertama dengan pembakar spritus
3.     Memasukkan beberapa potongan lilin kedalam sebuah tabung reaksi
4.     Mencelupkan tabung reaksi kedalam air yang telah panas
5.     Mengamati perubahan yang terjadi
6.     Mengangkat tabung reaksi dengan penjepit dan mencelupkan ke dalam air dingin
Percobaan 2
1.     Memasukkan 1 sendok gula pasir ke dalam gelas kimia yang sudah berisi air
2.     Mengaduknya dengan menggunakan batang pengaduk
Percobaan 3
1.     Mengambil pita magnesium dan menggosok dengan amplas
2.     Kemudian memegang dengan penjepit
3.     Membakar ujung pita dengan pembakar spritus
4.     Mengamati yang terjadi
Percobaan 4
1.     Mengambil pita magnesium yang sudah diamplas kira-kira sepanjang 1 cm
2.     Mengisi sebuah tabung reaksi dan mulut tabung ditutup dengan menggunakan empu jari selama 15 detik
3.     Mendekatkan mulut tabung pada nyala api sambil membuka segara
Percobaan 5
1.     Mengisi 2 tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml kalium iodide (KI) 0,1M, dan 2 ml larutan timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 0,1M
2.     Memasukkan larutan KI ke dalam larutan Pb(NO3)2
3.     Mengamati dengan seksama apa yang terjadi

Percobaan 6
1.     Memasukkan sebutir kecil batu pualam ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 2 ml larutan asam klorida 1M
2.     Mengamati dengan seksama dan mencatat semua perubahan yang terjadi
Percobaan 7
1.    Menambahkan bebebeberapa tetes larutan asam klorida 1M ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 1 ml larutan kalium kromat 0,1 M
2.     Mengamati dengan seksama dan mencatat perubahan yang terjadi
Percobaan 8
1.  Menyiapkan 2 tabang reaksi da nisi masing-masing dengan 3 ml larutan natrium hidroksida 1M dan 3ml larutan asam klorida 1M
2.     Tabung reaksi digenggam dengan merasakan panas kedua larutan
3.    Mencampurkan kedua larutan dengan menuang larutan natrium hidroksida 1M ke dalam larutan asam klorida 1m
4.     Menggenggam campuran dan merasakan panasnya
5.     Membandingkan suhu sebelum dan sesudah kedua larutan dicampurkan
E. KESIMPULAN
gejala yang menandai adanya reaksi kimia :
1. terbentuknya endapan
2. timbulnya gelembung gas
3. timbulnya bau
4. terjadinya perubahan suhu

gejala yang menandai adanya reaksi fisika :
1. perubahan wujud
2. perubahan rasa
3. perubahan bentuk 


DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tong. 1987. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.

Syukri, 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB.
Tim Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1. Padang : UNP.
Yusuf, Liswarti. 1999. Kimia dasar. Padang : UNP.

No comments:

Post a Comment

Mencari pH larutan

1.      Sebanyak 25 mL larutan asam format (HCOOH) 0,020 M       (Ka HCOOH = 2,0 x 10 -4 ) dititrasi dengan larutan basa kuat KOH 0,01 M....